MinutSulutkita.com — Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar kegiatan Semarak Budaya Tahun 2025 melalui Workshop Kebudayaan Islam yang diselenggarakan di Rumah Kadersisasi, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu (1/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat nilai-nilai budaya dan mempererat kerukunan umat beragama di wilayah Sulawesi Utara.
H. Sarhan Antili, S.E Stafsus Gubernur Sulawesi Utara menjelaskan Kebudayaan Islam di Minahasa Utara adalah bagian dari kekayaan daerah yang harus terus dijaga. Kata dia, melalui workshop ini, pihaknya ingin memperkuat semangat moderasi beragama serta menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas budaya Islami yang damai dan terbuka.
“Melalui workshop ini, kita ingin mengingatkan kembali bahwa budaya Islam di Minahasa Utara adalah bagian dari jati diri masyarakat yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan, saling menghormati, dan kedamaian. Nilai-nilai itu harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda,” ujar Staf Khusus Gubernur Sulut itu.

Lebih lanjut, Lebih Lanjut H. Sarhan Antili juga menyampaikan bahwa berkomitmen mendukung berbagai kegiatan yang mendorong penguatan moderasi beragama.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di tingkat Kecamatan dan sekolah, agar nilai-nilai kebudayaan Islam dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat,”jelas mantan Anggota DPRD Minut 4 periode itu.
Antili berharap, Semarak Budaya 2025 menjadi momentum bagi masyarakat untuk semakin mencintai dan melestarikan budaya bangsa, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dalam keberagaman.
“Kami beharap kegiatan ini sebagai tonggak untuk lebih menjaga serta melestarikan kebudayaan yang sudah menjadi warisan para leluhur,”tandas Antili.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI H Hadrian Irfani, S.T, mengapresiasi langkah Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (RI) dalam memfasilitasi kegiatan ini.
“Kegiatan seperti ini penting untuk memperkuat literasi budaya dan keagamaan masyarakat. Pemerintah pusat melalui Komisi X DPR RI terus mendukung inisiatif yang menumbuhkan harmoni dan toleransi di daerah khususnya di Minahasa Utara berbagai macam keanekaragaman budaya menjadi entitas,”jelasnya.
Ditempat yang sama Ketua Panitia Semarak Budaya 2025 Cony Lestari Dasinangon menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga warisan budaya Islam di tengah arus modernisasi.
“Budaya Islam memiliki nilai luhur yang dapat menjadi dasar memperkuat karakter bangsa. Melalui workshop ini, kita berharap generasi muda dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari,”ujar Cony.
Workshop Kebudayaan Islam ini diisi dengan berbagai sesi diskusi, penampilan seni Islami, serta interaktif memberikan masukan karya budaya daerah bernuansa religius. Kegiatan ditutup dengan penampilan Sambra Dari Ibu-ibu Majelis Taklim dan melestarikan bersama untuk terus mengembangkan kebudayaan Islam yang moderat dan inklusif di Minahasa Utara.
Adapun yang menjadi Narasumber pada Workshop tersebut adalah Razak Duhe, Sarifudin Kamis, Efendi Gani dan Dr. Sjerly M. Lumi.
Workshop ini turut dihadiri Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Minahasa Utara Usman, S.Sos., M.M., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Utara Cynthia Sepang, S.PAK., M.Si., dan Kadis PPA Minahasa Utara Sri Hesty Heber, Ketua DPC PKB Minut Samsudin Uber, serta para peserta Workshop Kebudayaan.(Ian/*)






