Workshop Toleransi Pemuda Lintas Agama : Gus Adib Ajak Pemuda Jadi Influencer Perdamaian di Era Digital

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Adib Abdushomad, Ph.D (Gus Adib) saat membawakan materi di workshop.

ManadoSulutkita.com–Tim Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kanwil Kemenag Sulawesi Utara menyelenggarakan Workshop Toleransi Pemuda Lintas Agama di Hotel NDC Manado.

Salah satu sesi utama menghadirkan Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI, Adib Abdushomad, Ph.D (Gus Adib), yang juga dikenal sebagai tokoh muda Nahdlatul Ulama dan pegiat moderasi beragama. Rabu (11/6).

Dalam pemaparannya yang bertema “Membangun Kerukunan di Era Digital”, Gus Adib menekankan pentingnya peran pemuda lintas agama dalam menjaga perdamaian dan membangun semangat kebersamaan, terutama di ruang digital.

“Media sosial bisa jadi alat pemersatu atau pemecah. Pemuda harus cerdas bermedsos, karena kerukunan bisa dibangun  atau dirusak hanya lewat satu unggahan,” ujar Gus Adib.

Ia menyampaikan bahwa tantangan kerukunan saat ini tak hanya terjadi di ruang fisik, tetapi juga di dunia maya. Narasi intoleransi, ujaran kebencian, dan hoaks berbasis agama menjadi ancaman nyata yang perlu ditanggapi serius dengan penguatan literasi digital.

“Jangan asal sebar informasi, apalagi yang mengandung provokasi. Pemuda lintas agama harus menjadi penjaga etika digital dan penyebar konten damai,” tegasnya.

Gus Adib juga mengajak para peserta untuk aktif memproduksi konten kreatif yang menyejukkan, seperti video, tulisan, dan podcast bertema toleransi dan kebhinekaan.

“Jadilah influencer perdamaian. Kita bisa viral tanpa memecah belah,” pesannya.

Peserta workshop merespons positif sesi tersebut. Salah satunya, Geraldo Lamongi dari komunitas Katolik Kota Bitung, menyampaikan bahwa dirinya kini lebih sadar akan pentingnya ruang digital sebagai media penyebaran nilai-nilai kerukunan.

“Saya baru sadar bahwa ruang digital juga harus kita isi dengan nilai-nilai kerukunan. Karena saya pernah punya pengalaman merasa diprovokasi tanpa cek kebenaran fakta di lapangan. Saya jadi semangat membuat konten-konten positif setelah ini.” ungkap geraldo.(Rama/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *