MinutSulutkita.com–Keseriusan Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune J.E Ganda memajukan pelayanan kesehatan patut diancungi jempol. Terobosan-terobosan terua dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan modernisasi alat kesehatan untuk penanganan bagi setiap masyarakat Minahasa Utara.
Teranyar Pemkab Minut akan meluncurkan layanan vital baru, yaitu hemodialisa atau cuci darah, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis.
Keputusan ini diambil setelah Bupati Joune Ganda menyadari terbatasnya layanan cuci darah di Sulawesi Utara.
Kondisi ini membuat banyak pasien, khususnya penderita gagal ginjal, harus antri panjang hingga malam hari untuk mendapatkan perawatan.
Direktur RSUD Walanda Maramis, dr. Alain Beyah, membenarkan kondisi tersebut.
Menurutnya, antrian panjang di beberapa rumah sakit di Manado menjadi alasan kuat bagi RSUD untuk segera membuka layanan ini.
“Biasanya harus antri dari pagi sampai malam,” ungkap dr. Alain, menggambarkan kesulitan yang dihadapi pasien.
Inisiatif ini pun disambut baik, terutama karena Pemkab Minut berhasil mewujudkannya tanpa menggunakan anggaran daerah.
dr. Alain menjelaskan, proses ini dimungkinkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga.
Dari empat vendor yang menawarkan kerja sama, satu diantaranya terpilih karena kesediaannya menyediakan semua peralatan dan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
“Jadi ada empat vendor menawarkan kepada kami, dan ada satu yang kami terima karena mereka yang menyediakan semua kelengkapannya,” jelasnya.
Pihak rumah sakit hanya perlu menyiapkan lokasi, dan saat ini semua persiapan hampir rampung.
Jika tidak ada kendala, layanan ini ditargetkan mulai beroperasi 2026.
Harapannya, warga Minahasa Utara tidak perlu lagi menempuh jarak jauh atau menunggu antrian panjang untuk mendapatkan layanan cuci darah.
Langkah ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan warganya secara totalitas.(fjr/*)
