MinutSulutkita.com–Instruksi Presiden RI Prabowo Subianto agar seluruh daerah memperkuat keamanan dimasing-masing wilayah di tengah gejolak yang terjadi akhir-akhir ini, langsung ditindaklanjuti pemangku kepentingan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Dipusatkan di lapangan kantor Bupati, apel gabungan yang melibatkan satuan dari TNI-Polri dan Pemkab Minut menggelar apel kesiapan operasi ketertiban dan keamanan, Kamis (4/9/2025).
Apel tersebut dipimpin langsung Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda dan disaksikan seluruh Forkopimda dan jajaran pejabat Pemkab Minut.
Apel ini menjadi momentum penting memperkuat sinergi aparat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Minahasa Utara, khususnya dalam mencegah penggunaan minuman keras, dan senjata tajam.
Dalam amanatnya sebagai inspektur apel, Bupati Joune Ganda menekankan tiga poin utama yang harus menjadi pedoman bagi seluruh peserta operasi.
“Saya berpesan agar dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Dengan begitu, operasi ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Bupati Joune.
Poin kedua, ia menyoroti pentingnya koordinasi lintas sektor yang solid.
Menurutnya, sinergi antarinstansi merupakan kunci untuk mengatasi berbagai potensi kerawanan sejak dini.
“Dan yang ketiga, diharapkan kehadiran aparat di tengah-tengah masyarakat akan menjadi penyejuk dan memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tegasnya.
Joune menegaskan situasi dan kondisi di Minut tetap aman terkendali. Olehnya, ia mengingatkan ketertiban dan keamanan adalah fondasi utama dalam pembangunan.
“Sekali lagi, pada kesempatan yang baik ini saya mengajak seluruh kita agar melaksanakan tugas dengan penuh dedikasi dan komitmen kuat,” ajaknya.
Ia berpesan agar para aparat dapat menjalankan tugas dengan profesional, penuh tanggung jawab, dan menjunjung tinggi nilai-nilai humanis dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Di akhir sambutannya, Bupati Joune mengucapkan selamat bertugas dan mengajak seluruh peserta apel menunjukkan kebersamaan, soliditas, serta sinergi yang baik dalam memberikan rasa amanah bagi masyarakat.
Sementara itu, Kapolres Minahasa Utara, AKBP Aulya Djabar, menyatakan bahwa data sementara hingga bulan September menunjukkan banyak kasus kriminalitas yang dipicu oleh miras, di mana pelaku seringkali menggunakan sajam saat berada di bawah pengaruh alkohol.
“Operasi gabungan ini melibatkan 100 personel. Mereka akan melakukan operasi dialogis dan rutin untuk mencegah tindak kejahatan,”ujar Kapolres.
Ditempat yang sama, Dandim Letkol Czi. Hanif Tupen menegaskan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Minahasa Utara saat ini kondusif, namun beberapa objek vital dan gedung pemerintahan telah diamankan sebagai langkah antisipasi.
“Sesuai Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004, kami diberikan tugas bantuan kepada Polri dan pemerintah daerah. Saya dan jajaran siap membantu mem-backup semua program pemerintah maupun rekan-rekan kepolisian,” jelasnya.(Advetorial)
