MinselSulutkita.com— Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) melalui Penyuluh Agama Islam, Nurkholis Kau, menggelar kegiatan penyuluhan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan rohani dan peningkatan literasi keagamaan bagi warga binaan, khususnya dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.
Nurkholis Kau, yang juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Minahasa Selatan, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi sebagian besar warga binaan yang belum memiliki kemampuan dasar dalam membaca dan menulis Al-Qur’an.
“Masih banyak saudara-saudara kita di dalam Lapas yang belum bisa baca tulis Al-Qur’an,” ungkap Nurkholis saat memberikan materi penyuluhan, Senin (22/7).
Dalam kegiatan tersebut, Nurkholis mengajak seluruh warga binaan untuk menjadikan masa hukuman sebagai momen introspeksi dan memperbaiki diri, terutama dalam hal pemahaman keagamaan. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan agama dalam membentuk akhlak dan memperkuat iman.
“Masa di dalam Lapas bukan akhir dari segalanya. Justru ini adalah waktu yang tepat untuk merenung, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui pendidikan agama, kita bisa membentuk akhlak yang lebih baik dan memperkuat iman sebagai bekal saat kembali ke masyarakat,” ujar Nurkholis Kau di hadapan para warga binaan.
Pihak Lapas Kelas III menyambut baik kegiatan ini dan berharap kerja sama antara Kemenag Minsel dan Lapas dapat terus berlanjut guna mendukung proses pembinaan rohani para narapidana.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program penyuluhan berkelanjutan yang dilakukan Kemenag Minsel untuk menyentuh berbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang tengah menjalani masa hukuman, agar tidak terabaikan dari sisi pembinaan keagamaan.(Rama/*)