JakartaSulutkita.com–Wali Kota Bitung Hengky Honandar SE menghadiri Sarasehan nasional bertajuk Perubahan Geopolitik Global dalam Peluang Menuju Indonesia Raya, yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Nusantara IV, Gedung MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (20/5), dan dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, kepala daerah se-Indonesia, akademisi, hingga pejabat tinggi negara.
Dalam forum yang berlangsung sejak pukul 12.00 hingga 18.00 WIB tersebut, Wali Kota Hengky Honandar menunjukkan komitmen nyata terhadap penguatan wawasan kebangsaan, sekaligus relevansi ideologi Pancasila dalam menjawab tantangan zaman.
Kehadirannya bukan hanya sebagai representasi Kota Bitung, tetapi juga sebagai bentuk sinergi aktif antara pemerintah daerah dan pusat dalam menyikapi dinamika global yang semakin kompleks.
Sarasehan dipimpin langsung oleh Kepala BPIP, Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD, dan menjadi wadah diskusi strategis mengenai bagaimana perubahan geopolitik dunia baik dari aspek ekonomi, keamanan, maupun diplomasi, dapat dikelola sebagai peluang menuju Indonesia yang lebih berdaulat dan tangguh.
Forum ini juga menekankan bahwa ideologi Pancasila harus menjadi pijakan utama dalam merumuskan kebijakan pembangunan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Wali Kota Hengky Honandar dalam sesi wawancara menyampaikan bahwa pertemuan seperti ini sangat penting bagi para kepala daerah.
“Kita perlu merespons perubahan global dengan wawasan yang tajam dan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.
Ideologi Pancasila harus menjadi kompas dalam merumuskan kebijakan, baik di tingkat nasional maupun daerah,” ujarnya.
Hengky juga menekankan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung akan terus berupaya menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam setiap proses perumusan kebijakan publik, mulai dari pembangunan ekonomi, pendidikan, hingga pemberdayaan masyarakat.
“Kita harus mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip kebangsaan yang menyatukan,” tambahnya.
Sarasehan ini menjadi momentum refleksi sekaligus konsolidasi kebangsaan bagi seluruh pemimpin daerah.
Wali Kota Bitung meyakini, bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat dibutuhkan, terutama dalam menyikapi dinamika global yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat lokal.
“Indonesia butuh kepala-kepala daerah yang tanggap terhadap perubahan global namun tetap kokoh dalam jati diri kebangsaannya,” ujarnya menegaskan.
Keikutsertaan Wali Kota Bitung dalam forum ini menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam mengikuti perkembangan kebijakan nasional dan global secara aktif.(fjr/*)