Gunakan PDL Komcad, Bupati Minut Joune Ganda Lepas Peleton Beranting YWP

Bupati Minahasa Utara Joune Ganda saat melepas pasukan di halaman Zipur.

MinutSulutkita.com–Ada yang menarik di Lapangan Kompi C Zipur, Minahasa Utara, Kamis (18/12/2025) dini hari. Pasalnya, Bupati Minahasa Utara Joune J.E Ganda dengan menggunakan pakaian TNI diberikan penghormatan untuk memimpin serah terima Peleton Beranting dari etape tiga ke etape empat Tonting Yudha Wastu Pramuka (YWP).

Mengenakan PDL Komcad, Bupati Joune Ganda juga secara resmi melepas para prajurit yang melanjutkan perjalanan ke etape berikutnya.

Didampingi Komandan Kodim (Dandim) 1310 Bitung–Minahasa Utara, Joune Ganda menyampaikan ucapan selamat datang serta apresiasi kepada seluruh peserta peleton dan jajaran Kodim 1310 Bitung–Minut. Ia menegaskan kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat.

“Para prajurit akan melintasi sejumlah wilayah di Minahasa Utara, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Ini menjadi simbol kebersamaan, disiplin, dan semangat juang yang terus dijaga,” ungkap Bupati.

Bupati berharap, kehadiran prajurit di tengah masyarakat dapat menjadi sambutan yang hangat dan penuh kebanggaan, sekaligus memberi rasa aman dan tenteram sebagai bukti kehadiran TNI dalam menjaga kedamaian di tengah kehidupan rakyat dalam kondisi apapun.

Kegiatan Peleton Beranting YWP ini berlangsung secara beretape dan dijadwalkan berakhir pada keesokan harinya. Rombongan prajurit nantinya akan disambut langsung oleh Panglima Kodam XIII/Merdeka.

Sementara itu, Dandim 1310 Bitung–Minahasa Utara Letkol Inf Dewa Made DJ menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati Minahasa Utara yang bersedia menjadi inspektur upacara dalam serah terima  peleton serta melepas prajurit ke etape berikutnya.

“Kehadiran langsung kepala daerah dalam kegiatan militer seperti ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami dan seluruh prajurit,” ujarnya.

Dandim juga menjelaskan, terdapat lima peleton yang mengikuti kegiatan tersebut. Penilaian dilakukan berdasarkan kekompakan, ketahanan fisik, semangat juang, hingga kegagahan prajurit saat bernyanyi dan melangkah.

“Kegiatan ini menjadi simbol warisan semangat Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,”tandasnya.(fjr/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *