ManadoSulutkita.com–Tak hanya di Sulawesi Utara, bahkan kekurangan ketersediaan stok pangan jenis beras terjadi hampir seluruh wilayah Indonesia.
Terkait hal itu, Pemerintah Provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Mayjen (Purn) Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay sudah mengambil langkah kongkrit di masyarakat.
Hal tersebut ditegaskan Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling (YSK), saat memberikan sambutan pada launching penyaluran bantuan pangan, di lobby utama Kantor Gubernur Sulut, Jumat (18/7/2025).
“Total bantuan beras sejumlah 2.773 ton. Nantinya sebanyak 138.676 Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang tersebar di 15 kabupaten kota se Sulut. Bantuan pemerintah, bantuan Presiden RI ini cukup besar. Perorang atau perkeluarga mendapatkan 20 kg. Ini bisa 2 bulan digunakan. Semoga bisa meringankan beban masyarakat,” ujar YSK sapaan akrab gubernur.
Gubernur menyentil bahwa akhir-akhir ini terjadi lonjatan harga pangan. Untuk itu, lanjut YSK, fenomena tersebut ada upaya politisisasi oleh oknum. “Fenomena kelangkaan maupun melonjatnya harga pangan. Ini kadang dipolitisir oleh segelintir orang. Padahal kami sudah melakukan aksi nyata untuk hal itu,” ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa gerakan operasi pasar merupakan aksi nyata untuk menjaga dan menekan harga pangan.
“Pemprov dan Bulog sudah melakukan operasi pasar. Targetnya untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan kebutuhan pokok dan mencegah inflasi daerah. Bahkan, beberapa wilayah juga diberikan bantuan untuk masyarakat yang kekurangan,”terang gubernur pilihan rakyat ini.(fjr/*)
