Dinkes Bolmong Dirikan Posko Medis untuk Tangani Warga Terdampak Banjir

Dinkes Bolmong saat mendirikan posko korban bencana banjir.

BolmongSulutkita.com-Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow (Dinkes Bolmong) mengambil langkah cepat untuk menjaga kesehatan masyarakat yang terdampak banjir dengan mendirikan sejumlah posko medis di desa-desa yang mengalami dampak paling parah. Posko ini dibuka di Desa Wineru, Nonapan, dan Muntoi, yang menjadi titik prioritas karena tingginya jumlah warga terdampak serta kondisi lingkungan yang rentan memicu penyakit pascabanjir. (10/11).

Posko medis tersebut berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak banjir. Di tempat ini, warga dapat memperoleh pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan ringan untuk gejala penyakit umum, pemberian vitamin dan obat-obatan penting, serta edukasi kesehatan terkait pencegahan penyakit yang kerap muncul setelah bencana banjir, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kulit.

 

Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, I Ketut Kolak, menyampaikan bahwa tim medis dikerahkan langsung ke lapangan agar pelayanan bisa dilakukan secara cepat dan tepat sasaran. Tim ini menargetkan kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia, yang lebih mudah terkena penyakit akibat kondisi lingkungan yang basah dan kotor pascabanjir. Pendekatan ini diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit sejak dini.

 

“Kami hadir untuk memberikan dukungan maksimal bagi masyarakat yang terdampak banjir. Prioritas utama kami adalah mencegah timbulnya penyakit, sekaligus memastikan seluruh warga, terutama yang berada di kelompok rentan, mendapatkan pelayanan medis yang mereka perlukan,” ujarnya. Pernyataan ini menegaskan komitmen Dinkes Bolmong untuk menempatkan kesehatan warga sebagai fokus utama dalam penanganan pascabanjir.

 

Selain pelayanan di posko, Dinkes Bolmong juga menyiagakan tenaga medis tambahan beserta peralatan P3K di setiap desa terdampak. Strategi ini dilakukan agar warga dapat mengakses bantuan kesehatan lebih mudah, cepat, dan tanpa harus menempuh jarak yang jauh ke posko utama. Langkah ini juga membantu tim medis melakukan pemantauan rutin dan respons cepat bila ada warga yang membutuhkan pertolongan segera.

 

Kehadiran layanan kesehatan yang menyeluruh dari Dinkes diharapkan dapat menekan risiko munculnya penyakit pascabanjir. Dengan pemeriksaan berkala, pengobatan cepat, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat, Dinkes menargetkan agar angka penyakit yang biasanya meningkat setelah bencana dapat ditekan seminimal mungkin.

 

Selain menyiapkan layanan medis, Dinkes Bolmong juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, memastikan air minum tetap aman dikonsumsi, serta segera melaporkan jika terdapat warga yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Imbauan ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kasus penyakit yang bisa menyebar akibat kondisi lingkungan pascabanjir yang lembab dan kotor.

 

“Kami terus memantau kondisi di lapangan dan siap menambah layanan kesehatan bila situasi menuntut. Kesehatan dan keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama kami dalam setiap langkah penanganan pascabanjir,” tambah Kepala Dinas. Pernyataan ini menegaskan bahwa Dinkes Bolmong berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat terdampak, siap memberikan bantuan medis kapan pun dibutuhkan.(Ian/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *