BolmongSulutkita.com– Suasana Lapangan Da’agon di Lolak tampak ramai siang itu Kamis (2/10/2025). Di tengah aktivitas masyarakat, Bupati Bolaang Mongondow, Yusra Alhabsyi, terlihat berjalan santai. Bukan dengan gaya formal seorang pejabat, melainkan lebih seperti seorang sahabat yang datang menyapa warganya.
Langkah Bupati Yusra terhenti ketika melihat sekelompok sopir angkutan kota yang tengah menunggu penumpang. Ia pun menghampiri mereka dan mengajak berbincang. Percakapan hangat pun tercipta, diselingi senyum dan canda.
Yusra menanyakan tarif angkutan dari Kotamobagu–Lolak hingga Inobonto–Lolak. Para sopir menjawab lugas, menciptakan suasana akrab antara pemimpin dan rakyatnya.
“Ada rencana membuka trayek baru dari Kotamobagu ke Lolak dan dari Inobonto ke Lolak. Tapi tentu harus melalui kajian terlebih dahulu,” ujar Yusra sambil menyimak dengan serius.
Menurutnya, transportasi bukan sekadar kendaraan yang lalu-lalang, tetapi menjadi urat nadi pergerakan ekonomi masyarakat. Terlebih, Bandara Lolak sedang dalam tahap persiapan operasional, sehingga akses jalan menjadi faktor kunci untuk menghubungkan desa-desa dengan pusat aktivitas baru tersebut.
“Semua ini harus dipikirkan sejak sekarang. Jika transportasi lancar, ekonomi masyarakat pun akan ikut bergerak,” lanjutnya.
Tidak hanya menyapa para sopir, Yusra juga menghampiri dua ibu penjual es yang duduk di bawah payung sederhana. Obrolan ringan seputar dagangan mereka membuat wajah kedua pedagang itu terlihat bahagia. Mereka merasa dihargai saat seorang kepala daerah mau menyempatkan diri untuk berbincang dan memberikan semangat.
Bupati Yusra menegaskan, pembangunan Lapangan Da’agon tidak hanya sebatas penataan ruang publik. Ia berharap, lapangan ini menjadi ruang hidup baru bagi masyarakat kecil, membuka peluang usaha, mendorong pertumbuhan UMKM, dan meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.
“Kami sedang merancang program Pemberdayaan ASN Sahabat UMKM. Tujuannya agar pelaku usaha kecil tidak berjalan sendiri, tetapi memiliki mitra yang siap membantu,” jelas Yusra.
Kunjungan singkat Bupati Yusra hari itu menjadi gambaran sederhana tentang bagaimana seorang pemimpin berupaya hadir di tengah rakyatnya. Menyapa sopir, memberi semangat kepada pedagang kecil, sekaligus menunjukkan bahwa setiap kebijakan besar harus diawali dari mendengarkan suara mereka yang paling dekat dengan realita kehidupan.(Ian/*)






