Isu Rombak Kabinet Mengencang di Pemkot Bitung, Aktivis KNPI Dorong Gelar Uji Kesehatan Pejabat “Mental Bengkok”

BitungSulutkita.com-Desas-desus kabar dalam waktu dekat duet Wali Kota Bitung Hengky Honandar SE dan Randito Maringka bakal menggelar rotasi kabinet di tubuh Pemerintahannya mendapat asupan ide dan masukan yang positif dari masyarakat.

Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Utara Rusli Umar mengatakan, alangkah baiknya Pemerintah Kota Bitung di bawah kepemimpinan Hengky Honandar dan Randito maringka, melakukan langkah selektif terhadap seluruh pejabat struktural.

Menurut Aktivis yang syarat akan pengalaman itu menyarankan, agar para pejabat yang nantinya akan ditempatkan diposisi sesuai dengan arah visi dan misi Pemerintah Kota Bitung saat ini adalah dengan menggelar pemeriksaan Multi-Psychological Competency Indicator (MPCI) untuk mendeteksi kondisi mental dan kapasitas kepemimpinan para aparatur.

Rusli menyebutkan, pemeriksaan ini penting dilakukan untuk memastikan pejabat yang menduduki jabatan strategis benar-benar memiliki integritas, loyalitas, serta kemampuan manajerial yang sehat.

“Kami KNPI Sulut sebagai organisasi yang merupakan mitra strategis pemerintah memandang hal ini sangat penting untuk dilakukan. Mengingat sebelum menempatkan pejabat yang nantinya akan bertugas melayani masyarakat Kota Bitung itu benar-benar memiliki moral dan integritas yang baik. Tidak punya sifat merusak atau cenderung psikopat. Rolling jabatan harus menghasilkan pejabat yang berkualitas,”ujarnya, Kamis, (28/08/2025).

Langkah tersebut, kata Rusli ini merupakan informasi yang diterimanya bahwa diduga adanya oknum pejabat dengan perilaku menyimpang di lingkup Pemkot Bitung.

“Ini tidak boleh dibiarkan karena bisa berdampak buruk terhadap pelayanan publik maupun suasana kerja di internal pemerintahan,” ujar Rusli yang juga merupakan kader tulen GP Ansor itu.

Rusli menambahkan, Pemeriksaan MPCI yang akan dilakukan oleh tenaga ahli profesional di bidang psikologi dan manajemen sumber daya manusia.

“Tes ini mencakup sejumlah indikator, antara lain kecerdasan emosional, kemampuan beradaptasi, etika kerja, hingga potensi kepemimpinan,” tambahnya.

Hasilnya akan menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam menentukan pejabat yang layak menempati jabatan tertentu.

Selain tes psikologi, Pemkot Bitung juga harus menyiapkan evaluasi kinerja menyeluruh berbasis Key Performance Indicator (KPI).

“Dengan demikian, rolling jabatan nanti tidak hanya melihat faktor senioritas, tetapi juga menilai rekam jejak, integritas, dan kemampuan bekerja sama dalam tim,” ungkapnya.

Rusli juga menegaskan bahwa mutasi jabatan bukanlah sekadar formalitas, melainkan strategi untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan profesional.

“Kami sebagai masyarakat ingin pejabat yang ditempatkan nantinya bisa menjadi motor penggerak pembangunan, bukan justru menjadi penghambat,”tegasnya.

Ia menilai langkah ini merupakan terobosan penting untuk mewujudkan birokrasi yang sehat.

“Dengan adanya screening mental dan evaluasi kinerja, diharapkan Pemkot Bitung dapat terhindar dari praktik maladministrasi maupun penyalahgunaan wewenang oleh pejabat yang tidak layak,” pungkasnya.(fjr/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *